Kamis, 27 September 2012

PROSEDUR INJEKSI INTRAMUSKULER

                                    Pengertian Injeksi intramuskuler adalah: suntikan kedalam jaringan           
                                                                                                          otototot
                                    Tujuan : Sebagai acuan tindakan suntikan kedalam otot
Kebijakan: Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter Prosedur Penatalaksanaan 
 A. INDIKASI : 
      1. Pada psien yang memerlukan suntikan i.m.
      2. Atas perintah dokter.
 B. PERSIAPAN : 
1. Disp. Spuit 
2. Kapas alcohol 
3. Bengkok
 4. Aquabidest steril
 5. Gergaji ampul
                                     6. Tempat sampah/bengkok 
                                     7. Obat yang dibutuhkan 
                                     8. bak instrumen
C. PELAKSANAAN :  
1. Inform concern 
2. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit sesuai dengan kebutuhan
3. Cocockan nama obat dan nama pasien.
4. Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien. 
5. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik. 6. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik.
7. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat. 
8. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan.
9. Obat disemprotkan perlahan-lahan 
10. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat. 
11. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase. 
12. Pasien dirapikan Perhatian : Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat mengenai saraf.

PEMERIKSAAN GCS



GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 – 6 tergantung responnya.

Eye (respon membuka mata) :

(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1) : tidak ada respon

Verbal (respon verbal) :

(5) : orientasi baik
(4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu.
(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(2) : suara tanpa arti (mengerang)
(1) : tidak ada respon

Motor (respon motorik) :

(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E…V…M…
Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :
GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan)
GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang)
GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat)



Kamis, 20 September 2012

ppnikomisariatngadirojo

ppnikomisriatngadirojo

Kamis, 13 September 2012

membuat blog

membuat pk ik perawatan

bimbingan iso di puskesmas ngadirojo penuh perjuangan,ayo semangat
teman-temanku